Example 468x60
BeritaHukum

Uang Rp 99 Juta Raib di Bank, Pedagang Asal Singkut Minta BPR Sahabat Sarolangun Bertanggung Jawab

3041
×

Uang Rp 99 Juta Raib di Bank, Pedagang Asal Singkut Minta BPR Sahabat Sarolangun Bertanggung Jawab

Sebarkan artikel ini
Ulil Azmi saat ditemui awak media di depan BPR Sahabat, (31/07/2025)

SAROLANGUN – Nasib naas dialami Ulil Azmi, pedagang telur asal Kacamatan Singkut Sarolangun. Pasalnya tabungan miliknya sejumlah Rp 99 juta yang disimpan di Bank BPR Sahabat Sarolangun raib dan hanya tersisa Rp 18juta.

Menurut Ulil Azmi, kejadian ini diketahuinya saat dirinya hendak menarik uang ditabungan karena ada keperluan yang harus dibayar pada Kamis, 31 Juli 2025. Namun ketika dia menanyakan saldo tabungannya di bank, betapa terkejutnya ternyata jumlah uang di tabungan sudah jauh berkurang.

“Menabung di BPR Sahabat itu sejak 2020 lalu, jadi keseharian saya itu berdagang di pasar, jadi kalau ada untung atau keperluan lain, saya menabung atau menarik melalui marketing BPR ,” ujarnya saat ditemui awak media di depan Bank BPR Sahabat.

Ditambahkan Ulil Azmi, uang tabungannya saat ini lebih dari Rp 99 juta namun, saat hendak ditarik, hanya tinggal sekitar Rp 18 juta lagi, sehingga dirinya mengalami kerugian sekitar Rp 81 juta.

“Selama ini memang ada transaksi menabung dan menarik uang di BPR, tapi kalau saya hitung, seharusnya masih ada tersisa sekitar Rp 99 juta lebih lagi. Tapi kenyataannya saat di print out rekening koran, tersisa Rp 18 juta lebih,” terangnya.

Atas kejadian ini, dirinya mencoba menanyakan hal tersebut ke pihak BPR Sahabat cabang Sarolangun. Namun bukannya solusi terbaik yang diterima, pihak BPR malah menyuruh dirinya melaporkan marketing tersebut ke pihak kepolisian dan seakan hendak cuci tangan dan terkesan lepas tangan.

“Ada beberapa yang janggal atas kejadian ini, pertama, buku tabungan nasabah di tahan dan tidak diberikan kepada nasabah selama ini, sementara tidak ada pembuatan ATM ataupun mobile banking, sehingga nasabah tidak bisa mengontrol uang tabungannya, kemudian, setelah di print out buku tabungan, banyak transaksi penarikan tanpa persetujuan si pemilik tabungan, apakah ini dibenarkan,” ungkapnya kesal.

Oleh sebab itu, dirinya menilai ada indikasi oknum pegawai BPR yang bermain dan lemahnya pengawasan dari pihak BPR Sahabat Sarolangun dalam pengelolaan keuangan.

“Ini tidak hanya terjadi sama saya, tapi juga dengan Ibu saya yang kehilangan uang sebesar Rp 7 juta lebih. Mungkin juga masih banyak nasabah lain yang uang nya raib, tapi belum mengetahuinya,” tambahnya.

Saat ditanya harapannya, Ulil Azmi mengatakan, bahwa dirinya berharap uang tabungan miliknya bisa dikembalikan dengan utuh, dan berharap pihak BPR Sahabat cabang Sarolangun bisa bertanggung jawab

“Tentu harapannya ada pertanggung jawaban dari BPR Sarolangun. Namun jika tidak ada itikad baik, maka saya akan melaporkan permasalahan ini ke pihak berwajib,”pungkasnya.

Terkait hal tersebut, media ini sudah mencoba mengkonfirmasi ke BPR Sahabat cabang Sarolangun, namun pihak BPR melalui security mengatakan, bahwa pimpinan cabang BPR Sahabat Sarolangun sedang pergi ke Kabupaten Bungo. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *